Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Gyan Bobo Lebih Awal

Kemarin malem Gi bobo jam 21.16. Ituuu sukacita yang besar buat aku hahahha. Selama ini mau maksa Gi bobo lebih awal itu memang susah. Apalagi kalau Papanya masih di ruang tamu buat refreshing. Dua hari sebelumnya pun Gi masih bobo di atas jam 9. Lari-lari dan berpetualang di tempat tidur. Kita lihat dia seperti itu karna masih ada cahaya dari pintu kamar mandi. Nah, semalam begitu dia nyender di bahu Papanya, kami langsung bawa ke kamar dan matiin semua lampu sampai gelap total. Gi masih gelisah aja, tapi ya nunggu sekitar setengah jam lebih, akhirnya dia pules. Puji Tuhan banget. Papa Mamanya jadi bisa kerjain yang lain. Dari sini aku sadar banget sih, kadang pengen anak ikutin maunya kita, misalnya tidur lebih awal, tapi kita ga bantu mereka untuk tidur lebih awal. Aku masih pengen sibuk kerja, papanya masih mau main. Ya anak jadinya ikut suasana yang ada. Iya ya ortu harus ngalah kalau mau diturutin. Ngalah dengan naruh segala kepentingan pribadi dan menolong anak dengan menunjukka

Mahal

Kalau hari ini kamu bisa gereja Keluar masuk tanpa kuatir, bersyukurlah Kalau hari ini kamu bisa melayani dengan bebas walau hanya dengan sebuah kesaksian kecil di socmed Atau membersihkan gereja tanpa dilihat siapa pun Bersyukurlah Kalau hari ini kamu masih punya orang-orang yang menegurmu dan berjaga-jaga untukmu lewat doa Menyediakan waktunya mendengarkanmu, menaruh tangannya dibahumu, mengucapkan doa yang terdengar telingamu Bersyukurlah Kalau hari ini kamu bisa makan roti dari kotbah Mingguan yang kadang kamu pikir itu lagi itu lagi Bersyukurlah Karna mungkin akan ada saatnya kamu di tempatkan di tempat asing Saat kamu tidak bebas menyuarakan imanmu Ingin melayani di gereja tapi tidak mampu Ingin mendengarkan Firman dari pengkotbah tapi tidak bisa Butuh topangan dari saudara seiman tapi jarak memisahkan Mungkin akan ada saatny kamu akan bertemu waktu seperti itu Nikmati hari ini Syukuri imanmu hari ini Lakukan yang terbaik untuk melayani Mungkin akan ada saatnya Saat kamu akan men

Perkara Memasak

Gambar
Masak itu sebenernya gampang ya kalau mau belajar. Mulai aja dari dadar telor yg dicampur bawang dan irisan sayur. pengena tahu lebih? KLIK SINI AJA!!

Waktunya Bobo!

Tiga hari ini aku sama Aki mulai ajarin Gi bobo lebih awal. Dulu dia jam 9 udah tidur. Kayaknya kami kelepasan sekarang jadi jam 11 malem baru tidur. Menjadwal ulang tidur anak seumur Gyan itu super syusah. Harus sabar. Karna dia stress. Mau main tapi ngantuk. Ngantuk tapi masih mau main. Salahnya kami sebelum2nya bawa gadget ke tempat tidur. Jadi mungkin di pikiran Gi, kalo Papa Mama masih urusan sama hp, berarti belum waktunya bobo. Ga ada obrolan serius soal ini antara aku sama Aki, tapi tahu2 ngalir gitu aja.  Jam 9 matiin lampu ruang tamu, ga bawa hp ke tempat tidur. Aku sama Aki jg temenin dia tidur. Kalau mau kerjain yang lain nunggu dia benar-benar lelap. Hari pertama luar biasa nguras emosi karna Gi lari-lari di atas tempat tidur. Lempar badannya ke Papa Mamanya. Hadeehhh... remuk badan ini. Tiap kali dia mau berdiri buat main, kami tarik. Begitu terus. Nangisnya ga karuan. Tapi gimana yaaa. Harus tega. Mikirin kalau dia sudah besarnya. Makin ke sini Gi mulai ngerti. Matiin la

Restart Ulang

Lucu deh, Di saat saya ribut-ribut soal LGBT, tahu-tahu Tuhan tarik saya lagi untuk lebih banyak diskusi dengan Dia. Diskusi tentang Gyan. Tentang kerjaan saya di Oriflame. Beberapa minggu ini saya tahu saya melakukan kesalahan dalam mengasuh Gyan. Katanya kan emosi seorang ibu mempengaruhi watak anak yaa. Aku lihat Gyan pemarah. Emosional. Aku bercermin pada dia. pengena tahu lebih? KLIK SINI AJA!!

Untuk Kita Yang Berdosa

Waktu kita memutuskan ikut Tuhan, percayalah Tuhan membawa pedang di tengah kita. Kadang kita harus bertentangan dengan keluarga kita, kadang kita harus bertentangan dengan sahabat2 kita, tapi pedang itu sendiri akan lebih menusuk kita. Karna kita melawan kedagingan kita. Melawan kebiasan2 lama kita. Kita melawan pikiran2 lama kita. Kita melawan diri kita sendiri. Sakitnya seperti tulang yang ditarik dari daging. Tapi janji Tuhan itu iya dan AMIn, Ia akan menyertai kita sampai pada akhir jaman. Pertobatan kita bukan berarti kita 100% kebal dosa, kita masih bisa berdosa. Masih bisa jatuh. Tapi jiwa dan hati kita bukan manusia yang lama. Kita ga betah di lumpur yang sama. Kita ga betah melakukan dosa. Jatuh? Jangan menyerah. Minta ampun sama Tuhan, minta kekuatan lagi. Minta pikiran dan perasaan yg dari Tuhan lagi. Jika kita jatuh dan mengakui kita ga sanggup untuk sempurna lalu ingin menyerah, ingat! Itu bukan pikiran dari Tuhan. Kita memang ga akan pernah bisa sempurna dari diri kita s

Putar

Aku tahu kau bergumul dalam dagingmu Aku tahu kau menjerit mencari tahu Siapa aku? Katamu Mengapa aku begini? Tiada henti kau mencari Iya Aku tahu duri itu Yang menusuk-nusukmu Menuduhmu setiap waktu Bukan hanya kau kawan Aku pun juga Dengan cara yang berbeda Duri itu pernah menusukku begitu lama Jangan kawan Jangan menyerah Putar jalan Jangan ke sana Kemarilah Kembali pada Bapa Dia setia Asal kita meminta Dia akan beri agar kita bisa Kemarilah kawan Kembalilah Aku pun pernah gagal Gagal tinggal di dalam Dia Tapi jangan menyerah kawan Jangan Dia setia Lebih dari yang kita duga Asalkan kita meminta Dia akan jadikan kita bisa Kemarilah kawan Bersama Bapa Dia setia Dia mencinta Kita yang berdosa Dengan nyawa-Nya Dia tebus dosa kita Jika Dia tidak menyerah atas kita Maka jangan kau menyerah Mari kawan Tinggal dalam Bapa Putar jalanmu Kembali pada Bapamu Yang akan menjagamu Bahkan dalam jatuh bangunmu  

Hai Perempuan, Apakah Kamu Siap??

Hai perempuan Hari ini apa yang kau lamunkan Impianmukah Impian menjadi seorang nyonya dari seorang tuan yang bersahaja Atau impian menimang manusia kecil calon pemimpin bangsa Saat dirimu bermimpi Aku ingin membisikkanmu sesuatu Bukan untuk menghancurkan mimpimu Tapi untuk menyadarkanmu Mimpimu itu tidak setinggi bintang dilangit Mimpimu itu nyata Karena itu Kamu membutuhkan pengertian dan pengetahuan Dibanding sekedar lamunan Hai perempuan Saat kamu merindukan sebuah bahtera pernikahan Siapkah kamu merendahkan dirimu sampai di titik terendahmu Melayani seorang pria asing yang membawamu pergi dari sarangmu yang nyaman? Hai perempuan Siapkah kamu bersabar pada setiap ego mereka yang disebut pria Berlapang dada dengan ketidak pekaannya Dan memberi kasih sempurna dalam setiap kelemahannya Siapkah kamu hai perempuan?? Hai perempuan... Jika kamu bermimpi mendapatkan seorang keturunan Yang menyukakan hatimu dan mewarnai hatimu... Siapkah kamu dengan hal-hal ini?? Kamu mulai tak nyaman denga

Love Rules

Kalau kamu salah,  aku ga tegur, berarti kamu bukan orang yang signifikan buat saya. Kalau kamu salah, aku menegurmu, berarti kamu orang signifikan buat saya. Saya tidak mau kehilangan kamu dan kamu berharga buat saya. Sudah sering melihat orang yang saya kasihi jatuh terlalu dalam karna saya merasa tidak nyaman untuk menegur, membuat saya mengerti. Rasa sakit melihat orang yang kita sayang jatuh sampai dalam, lebih sakit dari dijauhi karna teguran kita. Kejatuhan mereka tamparan dari Tuhan karna saya diam. Bukan karna saya lebih suci, bukan karna saya lebih lurus. Mana ada orang di dunia ini ga bikin dosa. Tapi kalau kita berdosa ga bisa jadi alasan buat kita ga menegur. Kita jadi jiper karna sadar kita berdosa. Ya saya banget itu dulu. Karna pengalaman saya di atas saya kapok. Ga boleh diem. Harus ngomong. Masa bodo orangnya marah atau tersinggung. Bagus malah berarti tegurannya kena. Peraturan di atas.. Kalau saya ga menegur berarti saya ga punya belas kasihan pada orang itu. Masala