Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Kita Mulai Dari Awal?

Tuhan, Sudah lama aku tak menyapaMu. Kau melihat kesibukanku akhir2 ini. Ya, pikiranku seperti tidak pernah beristirahat. Membaca Firman seperti sambil lalu. Malu padaMu? Sepertinya sudah tidak lagi, Tuhan. Pikirku, daripada tidak sama sekali. Kau seperti nomor kesekian dalam hidupku, Tuhan. Aku tidak tahu, apakah Kau memperhitungkannya sebagai ibadah. Aku tidak lagi duduk di bangku gereja, Tuhan. Aku duduk di bangku Sekolah Minggu, berharap dengan begitu anakku bisa mengenal FirmanMu. Kemana saja aku tiap pagi? Tidakkah aku mengajarkan Firman bagi Dia? Tidak Tuhan. Aku tidak melakukannya. Bukan karna tidak mau, tapi karna di kepalaku sudah banyak check list. Aku menjadikanMu nomor ke sekian. Tuhan, dengan aku seperti ini, apakah Kau masih mengasihiku? Tuhan, aku tahu jawabanNya. Tapi aku masih saja terus meragukannya. Aku tahu kasihMu tak bersyarat Aku tahu Kau tak pernah melupakkanku Tuhan, aku hanya ingin bisa menjadi lebih baik Melakukan yang berarti untukMu Tuhan, sedikit waktuku.

Grafitasi

Jika dunia berhenti berputar Akankah kami bertahan Tuhan Sama seperti jika Kau menjauh dari kami Dapatkah kami bertahan Tuhan Tapi seperti kekuatan grafitasi yang menopang kami bertahan di bumi Ada namun sering tak kami sadari Seperti itulah kasih setiaMu Tuhan Kau selalu berada di sisi kami Menjaga kami dengan setiap bisikan nurani Menolong kami dengan hikmat yang tak kami duga Mengasihi kami dengan cinta yang tak tertampung Tapi seperti grafitasi Sering kali kami tak menyadariMu Tuhan Tunjuklah hati kami dengan jariMu Tepuklah bahu kami dengan lembut Bangunkan kami Agar kami selalu terbangun Terbangun Lalu memandangMu lagi Menatap wajahMu kembali Memegang erat tanganMu kembali Yang hampir saja kami lepaskan Tuhan... Kami mengasihiMu Dan jangan biarkan kami terbiasa akan hal itu Ajar kami untuk terus mengingatnya Terus mengaguminya Karna tidak ada yang mengasihi kami Melebihi kasihMu Seperti grafitasi yang menopang kami Biar kami terus menyadari kehadiranMu Jakarta,1 Mei 2016 Lasma

Aku Tidak Marah Lagi, Tuhan

Tuhan, Ingatkah Kau beberapa minggu lalu, saat aku tak setuju dengan jalanMu? Saat aku merasa Kau mempermainkanku? Aku masih takut akam hari-hari Kau ijinkan aku remul redam dalam ketakutan. Demi membentuk dia yang Kau sayangi. Tuhan, ternyata tidak mudah menjadi Ayub. Tidak mudah menjadi Yesaya. Tidak mudah menjadi Daud. Menderita dengan bertanya mengapa. Ketakutan tiada alasan. Bagiku semua yang mengerikan itu masuk akal. Aku... Tahu Kau di situ Menjagaku dari rasa takutku Menjagaku dari kesakitanku Iya, Tuhan.. Kau melumpuhkanku sampai di titik terendah Aku merayap tiada berdaya Tapi Kau di situ Menjagaku Memotivasiku Meneriakiku untuk tidak menyerah Disaat aku berperang melawan setan dalam diriku Tuhan Aku marah padaMu Saat aku tahu maksudMu Tapi aku berterima kasih Karna Kau tidak meninggalkanku Aku sudah tidak marah, Tuhan Aku hanya takut merasakannya lagi Aku tidak ingin mengalaminya lagi Tapi... Aku ini hanya hamba Tuhan Terjadilah seperti yang Kau ingini Aku milikMu Lasma WA