Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Gereja Yang Terbaik

Gambar
Dulu nih yaa Duluu.. Saya menganggap Abbalove sebagai gereja terbaik. Paling benar dan paling lurus. Seharusnya semua gereja kayak Abbalove. Walau pun saya mengatakan di bibir semua gereja sama baiknya, tapi di hati dan pikiran saya memandang Abbalove gereja yang ada di atas gereja lainnya. Kenyataannya gimana?? Tuhan obrak abrik kebanggaan saya itu. Dengan cara?? Bukan dengan memperlihatkan cacatnya. Bukan. Saya tahu semua gereja ga sempurna. Termasuk Abbalove. Saya lihat kurang-kurangnya, tapi saya tetap mencintai gereja ini. Terus gimana caranya?? Tuhan cabut saya dari sana. Ga pelayanan. Ga berkominitas. Yang pagarin saya secara rohani cuma sahabat-sahabat saya. Kok, bisa gitu Las?? Iya, ada situasi yang bikin saya jarang gereja, ga pelayanan dan ga berkomunitas. Tuhan ambil semua kebanggaan saya yang ada di Abbalove dan saya langsung merasa ZERO. Ga berarti apa-apa. Ngerasa ga berguna. Hal ini yang jadi salah satu penyebab saya tertekan luar biasa tahun lalu. Masalah-masalah yang

Memilih Dengan Hati Nurani Yang Bersih

Gambar
Inifakta Yeayyy, 15 Februari sebentar lagii. Pesta demokrasi buat warga Jakarta. Saya sudah jadi warga Jakarta doonggg. Bisa memilih gubernur yang pas di hati. Tapii, jujur saya ini salah satu swing voter. Masih bingung mau pilih yang mana. Paslon nya buat saya sendiri ok2 dibanding jaman dulu ya. Sekarang muda-muda dan punya inofasi. Saking bimbangnya saya sampai bawa doa. Harus milih yang mana?? Udah kayak milih pasangan hidup. Wakwakwak.. Sampai Tuhan ingetin buat milih sesuai dengan hati saya. Bukan karena ikut-ikutan, bukan karena apa kata orang. Tapi sesuai nilai dan kerinduan yang saya pegang buat Jakart. Masalah orangnya menang atau ga itu urusan Tuhan. Berasa plonggg karena jujur saya takut salah milih. Hahahhaha... Saya tipe yang takut menyesal. Tapi diingetin soal ini jadi lega. Memilih dengan hati yang bersih. Bukan karena sebel sama kelakuan pendukungnya jadi ga milih. Atau karena latar belakang keluarganya yang menurut kita ga banget. Atau karena isu-isu tidak bertanggung

Suamiku Ga Sempurna, So??

Gambar
" Ishh, laki gua tuh gitu banget orangnya. Diem mulu. Susah komunikasi. Ga pernah romantis." " Masih mending lo. Laki lo rajin pelayanan, rajin gereja. Lah, laki gua ngurusin motor mulu. Duit abis ke motor. Itu motor istri pertama. Gua istri ke dua." " Mendinglah laki lo cuma hobi motor. Lah, laki gua udah kayak lokomotif. Mulutnya keluar asep mulu. Gua udah cape ingetin. Takut gua jadi janda kembang." Istri... Oh istri... Begitulah kalau istri cerita tentang suami. Siapa sih istri yang ga pernah ngeluh soal suami?? Ekspetasi yang tinggi di awal pernikahan, tiba-tiba ambruk melihat aslinya lelaki pujaan kita. Iya apa iya??? Ngakuu... Sama sih, saya juga ngalamin. Pengen suami kayak A, B, C, D yang dulu saya tulis semasa single. Giliran udah nikah ternyata ga seperti yang diharapkan. Salah ga sih harapan kita??? Gaaaa. Yang salah kalau kita ga kasih waktu suami kita buat belajar. Saya ingat sekali tahun lalu saya berharap pada suami tanpa diiringi sikap hat

Review: Film Arrival

Gambar
Judul Film: Arrival Pemain: Amy Adams, Jeremy Rener, Forest Whitaker Director: Denis Villeneuve Writers: Eric Heisserer (screenplay), Ted Chiang (based on the story "Story of Your Life" written by) Jadiiii... Saya dan suami nonton film ini dua minggu lalu. Saya nonton iklannya dan melihat pemainnya, langsung mikir kayaknya bagus nih. Ditambah dengan screenplay yang apik, makin pengen nonton. Itu sih masih di otak doang. Tahu-tahu besoknya laki ajak nonton dan langsunglah saya info soal film ini. Seperti biasa kalau kami nonton biasanya lihat ratingnya dulu. Pertama di IMDB, kedua di Rotten. IMDB biasanya direview banyak orang sedangkan di Rotten rata-rata kritikus film. Nilai tinggi di IMDB belum tentu tinggi di Rotten. Nah, ternyata Arrival ini dapet nilai tinggi di kedua situs film ini. Makin pengen nontonlah jadinya. Gimana kesannya setelah nonton?? Saya ga akan ceritain seluruh jalan ceritanya, tapi saya mau kasih nilai 9! Alur cerita, Bumi kedatangan 12 benda asing berbe

Hati Yang Keras

Satu bulan kurang tanpa sosial media, saya tersadar... Banyak berita, artikel, status, yang terlihat membesarkan hati sekelompok orang tapi menciutkan kelompok orang lainnya. Saat ada hal yang tidak mendukung pemikiran, perasaan, dan kondisi saya, saya memasang tembok pertahanan dan membenarkan diri. Itu berulang-ulang terjadi tanpa saya sadari dan saat saya terbangun, hati saya yang dulu pernah lemah lembut, menjadi keras. Tembok yang saya bangun ternyata sudah sangat tabal... Untungnya Tuhan membawa saya jauh dari medan peperangan itu dan membawa saya memandang wajah-Nya lagi... Tuhan mengingatkan saya berkali-kali mereka yang menuliskan kalimat-kalimat yang kadang juga mendukakan hati Tuhan itu adalah manusia juga. Bukan komputer. Ya, mungkin mereka seperti patut dirajam. Dibungkam atau dijahit mulutnya, tapi bukan itu yang Tuhan mau. Saat peristiwa demo saudara muslim, social media panas bukan kepalang. Saya sendiri ikut panas, sesak, mewek iyaaa... Masih terus bertanya-tanya kok k

[Review] Nano Healthy Family - Pijat Puas Harga Pas

Gambar
Sabtu kemarin saya mendapat berkat lagi dari salah satu sahabat saya. Sudah lama dia mau traktir saya pijat refleksi, tapi belum juga kesampaian. Waktu Sabtu kemarin saya dan keluarga ke tempat mertua untuk bawa bocah ketemu Omanya yang super kangen, tahu-tahu sahabat saya mengingatkan tentang pijat refleksi yang dia janjikan. Ia menawarkan diri menjaga Gi sementara saya dan suami pergi ke tempat pijat. Antara senang dan ragu, tapi akhirnya saya terima. Gi tetap sama Oma opanya jadi sahabat saya juga tidak perlu repot-repot menjaganya. Puji Tuhan ga menyesal menerima berkat itu. Badan saya memang remuk redam. Sebulan bisa migrain beberapa kali. Saat refleksi, semua badan dipijat dan direnggangkan rasanya luarrr biasa enteng. Tegang leher saya benar-benar hilang. Nah, saya mau review pengalaman saya di tempat refleksi kemarin. Namanya Nano Healthy Family. Pijat refleksi keluarga ini sudah memiliki banyak cabang. Yang di PX Puri ternyata sudah 5 tahun berdiri (hasil tanya mas yang mijit)

Hadiah Ulang Tahun Tak Terkira

Gambar
Dua hari lalu salah satu sahabat terbaik saya tahu-tahu inbox saya di FB. Ngucapin selamat ulang tahun yang sangat telat. Walau pun ga mempermasalahkan saya tetap sangat senang mendapat ucapan dan doa. Yaa... karena memang menantikannya. Tahun kemarin ulang tahun cuma dapet ucapan kurang dari 10 orang. Sedih? Agak. Mana suami juga di hari itu harus bawa papa mertua ke rumahnya sakit dan nginep buat jaga beliau di rumahnya. Mama mertua lagi pulang kampung mengurus adik ipar di Manado yang lagi sakit juga. Nelangsaaa? Iya... agak. Tapi udah belajar banyak untuk tidak melebih-lebihkan keadaan dalam sebuah drama. Belajar menikmati kesempatan apa yang Tuhan kasih saat itu. Balik ke teman saya yang inbox saya... Seperti yang saya ceritakan kemarin-kemarin, Smartphone saya rusak dan hanya bisa menggunakan HP jaman 90an. Cuma bisa telepon dan SMS maksudnya. Nah, saat sahabat saya menghubungi, tahu-tahu dia bilang mau kasih hadiah hp. Mau hp apa? Dia bilang dia sudah mau memberikan dari saat hp

Mendengarkan Orang Tua

Awal tahun ini ayat Amsal ini menusuk-nusuk punggung dan dada saya. Amsal 1:8  Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu Deñgarkanlah! Kata Amsal... Kalau diingat-ingat seberapa banyak saya mendengarkan ayah dan ibu saya? Ya, saya gadis kecil yang penurut dulu. Menjelang dewasa saat merasa mulai banyak tahu, saya mulai menunjukkan diri saya yang sebenarnya. Saya penurut, tapi saya tidak mendengarkan... Saya penurut hanya karena takut dihukum. Saya penurut hanya karena sadar karena sudah banyak menyusahkan dengan penyakit saya. Dengan jadi penurut, saya setidaknya mengurangi masalah orang tua saya. Tapi otak dan kepala saya keras. Hati saya batu. Saya tidak ingat kapan benar-benar jadi penurut karena rasa hormat dan tunduk yang tulus. Selalu ada teguran dari Tuhan lebih dulu. Saya tidak pernah melakukan 1 hal pun untuk benar-benar menyenangkan hati mereka.... Oh, pernah.... saat saya baru lahir baru....  Saya melakukan apa pun melayani orang tua say